Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan
pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka
Ada tiga variable dalam mempelajari perilaku konsumen
1. Variable stimulus
Vaariabel stimulus merupakan variable yang berada di luar diri individu (factor eksternal yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contoh : merek dan jenis barang, iklan, penataan barang, dan ruang toko.
2. Variablel respons
Variable respon merupakan hasil aktivita individu sebagai reaksi dan variable setimulus stimulus. Variable respons sangat berpergantung pada factor indifidu dan kekuatan stimulus. Contoh:keputusan membeli, pemberi penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.
3. Variable intervening
Variabel I intervening adalah variable atara stimulus dan respons. Variabel ini merupakan variabel internal individu ,termasuk motif motif membeli ,sikap terhadap suatu peristiwa ,dan persepsi terhadap suatu barang .peranan variable intervening adalah untuk memotifasikan respons.
Variable lain dalam mempelajari konsumen adalah variable observable
melihat variable intervening yang berhibungan dengan input dan output.
hitam ,dan output respons tertentu sebagai reaksi nya,tetapi kit adapt
yaitu pendekatan kotak dapatkan input –input stimulus pada kotak
Kebutuhan konsumen
istilah konsumen sering di artikan sebagai dua jenis konsumen yaitu:konsumen individu dan konsumen organisasi .konsumen individu membeli barang dan jasa untuk di gunakan sendiri . miaslnya ,sepatu ,pakaian ,dan sabun.konsumen individu membeli barng dan jasa yang akan di gunakan oleh angota keluarga yang lain ,misalnya susu formula untuk bayi,atau untuk digunakn seluruh angota keluarga ,misal tv,rumah dan mobil. Konsumen individu mungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah temen
definisi kebutuhan
Kebutuhan dapat di definisikan sebagai suatu kesenjagan atau prtentangan yang dialami antar suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri.apabila konsumen kebutuhanya tidak di terpenuhi ,ia akan menunjukan prilaku kecewa .sebaliknya jika terpenuhi ,konsumen akan memperlihatkan prilaku yang gembira sebagai manisfestasi rasa puasnya.
Tipologis kebutuhan .
a) Hirarki kebutuhan menurut teori Abraham maslow.
1. kebutuhan fisiologis ,yaitu kebutuhan makan,minum ,perlindungan fisik ,bernafas ,seksual. kebutuhan ini merupakn kebutuhan tinkat rendah atau disebut pula sebagai kebutuhan paling dasar.
2. kebutuhan rasa aman ,yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman ,bahaya ,pertentangan ,dan lngkungan hidup.
3. kebutuhan merasa memiliki ,yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok ,berafiliasi ,berintraksi ,dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai orang lain.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, member penilaian dan kritikan terhadap sesuatu.
b) Kebutuhan menurut David McCellan.
Menurut David McCellan kebutuhan ada 3 mmacam, yaitu:
1. Need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan berprestasinya tinggi cenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dari pada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi.
2. Need for affilation, yaitu kebutuhan untuk nerafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berapda bersama orang lain, tidak mau melakukan kegiatan yang merugikan orang lain.
3. Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas, untuk memiliki pengaruh pada orang lain.
empat tipe situuasi konflik, yaitu:
1. Approach-approach konflik, adalah konflik yang terjadi apabila konsumen dihadapkan pada situasi yang positif secara serentak atau bersamaan, yang harus dipilih salah satu alternative sebagai suatu tindakannya. Misalnya konsumen harus memutuskan memilih diantara dua merek dari produk yang sama secara bersamaan. Konsumen merasa dua merek tersebut seimbang positifnya dalam menghadapi situasi
tersebutm, yang terpenting bagi manajer ialah berupaya mengembangkan strategi yang bisa membuat merk yang berbeda dari produk yang berkwalitas yang seimbang.
2. Approach-avoidance,konflik adalah konflik yang terjadi jika konsumen dihadapkan dalam situasi yang bersmaan dan ia harus segera melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Misalnya konsumen ingin membeli suatu barang, tetapi uang yang ada padanya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang lainya. Atau konsumen ingin memiliki suatu barang, tetapi tidak mempunyai uang untuk membelinya. Ahli pemasaran harus dapat mengidentifikasikan kwalitas produk yang layak untuk konsumen. Disamping it, dapat pula dilakaukan pembelian secara kredit.
3. Avoidance-avoidance,konflik adalah konflik yang terjadi apabila konsumen dihadapkan pada situasi yang segera harus menghindarkan dua tujuan atau tindakan. Misalnya, konsumen mempunyai kebutuhan
ditoko adalah narang dengan merk yang tidak disukainya.
yang mendesak untuk memiliki suatu barang, tetapi barang yang tersedia
4. Doble approach-avoidance conflict, adalah konflik yang terjadi apabila konsumen dihadapkan kepada dua situasi yang bersamaan, satu situasi berpengaruh positif dan situasi lainya berpengaruh negative jika tidak dilaksanakan. Misalnya konsumen mempunyai kebutuhan yang mendesak untuk membeli suatu barang, tetapi pada saat yang bersamaan uang yang ada padanya harus pula dibelikan obat.
factor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Yaitu :
(1). Konsumen Individu
a. Kebutuhan konsumen,
b. Persepsi atas karakteristik merek,
c. Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
(2). Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh
a. Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan),
b. Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen),
c. Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi)
d. Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
(3). Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
a. Barang,
b. Harga,
c. Periklanan
d. Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.
E-Commerce (Electronic Commerce)
— Mencakup segala kegiatan jual beli dan pertukaran informasi bisnis secara elektronik, termasuk internet
E-Business
— Memiliki definisi yang lebih luas daripada e-Commerce
— Mencakup segala aspek yang ada di dalam e-Commerce, plus bagaimana cara menjalankan bisnis (proses internal di dalam organisasi)
KEMAMPUAN E-COMMERCE
OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.(“enerprise resource planning” concept)
INTEGRASI, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses. (“just in time” concept)
PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan secara elektronik. (“electronic cataloging” concept)
INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI” concept)
TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya (pihak ketiga) sebagai pihak yang menangani pembayaran (“electronic payment” concept)
MAMPAAT E-COMMERCE
— Jenis bisnis baru
— Bisa menjual tanpa modal besar
— Market exposure, melebarkan jangkauan
— Memperpendek waktu product cycle
— Tidak perlu banyak tangan
— Meningkatkan customer loyality
— Mengurangi biaya produksi dan promosi
— Mengurangi biaya inventory
— Mengurangi biaya komunikasi
— Hampir tidak terlihat perbedaan antara perusahaan besar dan kecil
— Memudahkan konsumen memilih barang, 24 jam nonstop
— Mempercepat dan mempermudah transaksi, anywhere
— Memungkinkan barang dijual lebih murah
TIPE-TIPE E-COMERCE
— Business-to-consumer (B2C): pihak penjual adalah suatu organisasi, dan pihak pembeli adalah perorangan
— Business-to-business (B2B): baik pihak penjual dan pembeli kedua-duanya adalah organisasi bisnis
— Consumer-to-consumer (C2C): pihak perorangan menjual produk ataupun jasa ke orang lain.
— Business-to-employee (B2E): suatu organisasi menggunakan e-commerce di dalam internal organisasi tersebut untuk memberikan informasi dan jasa pada para pegawainya
— E-Government: penggunaan teknologi internet dan e-commerce untuk memberikan layanan informasi mengenai layanan publik kepada masyarakat (disebut sebagai [G2C EC]), atau rekan bisnis dan supplier (disebut government-to-business [G2B EC])
— Mobile Commerce (M-commerce): e-commerce dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas wireless. Misal: penggunaan handphone untuk berbelanja melalui internet
HAMBATAN ATAU TANTANGAN E-COMERCE
— Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
— Delivery channel
— Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan.
— Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
— Jangkauan daerah pengiriman barang
— Kultur dan Kepercayaan (trust)
— Security
— Munculnya jenis kejahatan baru
— Penggunaan kartu kredit curian / palsu
— Penipuan melalui SMS, kuis
— Ketidakjelasan hukum
— Digital signature
— Uang digital / cybermoney
— Status hukum dari paper-less transaction
Tidak ada komentar:
Posting Komentar